Periksa Kendaraan Pengangkut Sembako, Satgas Pamtas RI - Malaysia Batalyon Arhanud 8/MBC Temukan Minuman Keras dan Kosmetik Ilegal

    Periksa Kendaraan Pengangkut Sembako, Satgas Pamtas RI - Malaysia Batalyon Arhanud 8/MBC Temukan  Minuman Keras dan Kosmetik Ilegal

    NUNUKAN - Dansatgas Pamtas RI - Malaysia Batalyon Arhanud 8/MBC Letkol Arh Iwan Hermaya P., S. I. P., M. I. menggelar press release tentang penangkapan Minuman Keras dan Kosmetik Illegal, kegiatan berlangsung di Kotis Satgas Pamtas RI - Malaysia Nunukan, Kalimantan Utara, selasa (3/10/23). 

    Dansatgas Pamtas RI - Malaysia Batalyon Arhanud 8/MBC Letkol Arh Iwan Hermaya P., S.I.P., M.I.P. dalam keterangan Persnya mengatakan, bahwa ini adalah hasil sweeping di Pos Bukit Keramat, pelaksanaan sweeping dimulai dari pukul 18.00 wita, pada pukul 19.30 wita didapatkan minuman keras sejumlah 47 botol dan kosmetik illegal sejumlah 1586 Pcs.  "Komitmen kami, jangan sampai ada kegiatan ilegal dan barang - barang ilegal masuk seperti Narkoba, minuman keras dan senjata api, termasuk kegiatan human traficking." Tegas Dansatgas Kasus ini terungkap Pada saat melaksanakan sweeping, Personil Satgas dari Pos Bukit Keramat memberhentikan 3 kendaraan grand max yang memuat sembako kemudian diperiksa dan ditemukan minuman keras 47 botol (RNB) dan kosmetik Illegal sejumlah 1586 Pcs. (***)

    satgas pamtas ri - malaysia batalyon arhanud 8/mbc
    Journalis

    Journalis

    Artikel Sebelumnya

    Jelang Purna Tugas, Satgas Pamtas Yonarhanud...

    Artikel Berikutnya

    Satgas Batalyon Arhanud 8/MBC Latih PBB...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Berikan Wawasan Kebangsaan kepada Calon Paskibraka SMA N 1 Nunukan
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami